BUDIDAYA LOBSTER AIR TAWAR
TEKNIS MELAKUKAN USAHA
Budidaya lobster air tawar biasanya dibedakan menjadi usaha
pembenihan dan usaha pembesaran atau merupakan kesatuan dari keduanya.
- Pembenihan adalah menghasilkan bibit atau anakan lobster air tawar hingga ukuran 2 Inci. Yang pertama kali diperlukan adalah Induk Berkualitas yang tidak mudah terserang penyakit dan bukan dari hasil perwakinan sedarah (inbreeding) pasalnya perkawainan sedarah akan menghasilkan lobster berkelamin ganda atau intersex. Berikutnya adalah kolam untuk perkawainan dengan ukuran maksimal 1m2 untuk 1 set (5 ekor betina 3 ekor jantan). Medianya cukup mengunakan aquarium atau kolam semen.
- Pembesaran adalah menghasilkan lobter ukuran konsumsi, Yang pertamakali dibutuhkan yaitu bibit lobster air tawar ukuran 2 inci untuk pembesaran. Berikutnya adalah lahan yang yang cukup luas dan sebaiknya merupakan kolam tanah dengan ukuran maksimal 1 M2 untuk 10 ekor. Jantan dan betina harus dipisahkan untuk mencegah perkawinan selama pembesaran. Lobster jantan lebih cepat pertumbuhannya oleh karena itu pembesaran sebaiknya dilakukan pada lobster jantan.
- Pakan
Agar pertumbuhan LAT
sesuai dengan yang diharapkan maka pakan yang diberikan harus mengandung
nutrisi yang sesuai dengan apa yang dibutuhkan LAT. Nutrisi yang
dibutuhkan LAT terdiri dari Protein, lemak, karbohidrat, vitamin dan mineral.
Sekarang ini sudah banyak produsen-produsen yang memproduksi pakan LAT
Jenis-Jenis Pakan
a.
Pakan alami, biasanya dibudidayakan oleh peternak.
Namun karena keterbatasan sarana dan prasaran biasanya peternak merasa
kesulitan. Pakan alami yang dibudidayakan umumnya adalah chlorella,
tetraselmis, dunaleilla, diatone, spirulina, artemia, kutu air, jentik nyamuk,
cacing rambut, cacing tanah dan cacing darah.
b.
Pakan buatan sendiri, merupakan pakan yang diracik oleh
peternak dari berbagai bahan seperti: tepung rebon, tepung ikan, cacing,
wortel, toge, kacang hijau dan keong mas. Pakan racikan bisa dibentuk pellet
atau pasta
c.
Pakan komersil, yaitu pakan yang sudah jadi yang dioleh
oleh perusahaan pakan ikan
Pemberian pakan sebaiknya 3% dari berat
badan LAT dan diberikan pada pagi atau sore hari. Jika pakan tidak habis sebaiknya
dibuang pada saat pemberian pakan berikutnya.
- Pengendalian Penyakit
Walaupun LAT dikenal lebih tahan terhadap
penyakit dibanding udang jenis lain, tidak berarti LAT bisa
terbebas dari penyakit, penyakit ini biasanya disebabkan oleh virus. Pada
periode pembesaran virus yang menjadi penyebab penyakit pada LAT adalah:
a. White Spot Disease (WSD).
Penyakit yang disebabkan virus ini dapat
menyebabkan sisi kolam mati. Untuk mengantisipasi serangan virus ini beberapa
cara dapat dilakukan, yaitu:
·
menghindari masuknya LAT yg terinfeksi
·
mengurangi kepadatan penebaran lobster di dalam
kolam
·
menjaga tingkat kada ammonia dan keasaman air
·
menghindari air yang sudah digunakan untuk
budidaya udang lain
·
membersihkan alat yang sudah terinfeksi
b.
Ricketsia-like
organism.
LAT yang terinfeksi virus ini biasanya
melemah dan kadang-kadang ditandai dengan adanya bintik hitam atau biru
kehijaun pada eksokoletonnya. LAT yang mati karena virus ini badan dan kepala
terpisah.
c.
Jamur
(Crayfish Plague).
LAT yang terinfeksi jamur ini umumnya
jenis astacus astacus yang berasal dari eropa. Penularannya bisa melalui kutu
asphanomices astaci atau bisa juga melalui peralatan yang digunakan. Selain virus tersebut di atas
gangguan terhadap LAT disebabkan oleh hama, seperti: ular, tikus, burung, lele,
dan ikan gurami
- Pemanenan
Panen sebaiknya dilakukan pada suhu yang tidak terlalu panas, pagi atau sore atau malam hari. Beberapa teknik panen yang biasa dilakuan pada usaha pembesara adalah:
a.
Flow
Trapping
Teknisnya
adalah sebagai berikut:
·
Turunkan air kolam sampai 2cm dan
persembunyian dikeluarkan dari kolam,
·
Tempatkan kotak penampung di sisi kolam, tempat
aerator pada kotak penampung untuk mencegah kekurangan oksigen.
·
Pasang papan dengan posisi seperti papan luncur,
dari dasar kolam ke sisi kolam tepat di atas kotak penampung.
·
Alirkan air pada papan tersebut
Naluri Lobster adalah mencari air
segar, dia akan menuju air yang mengalir dari papan
dan memanjatnya setelah sampai atas lobster
akan jatuh ke kotak penampungan.
b. Perangkap Tikus
Teknik ini menggunakan
perangkat tikus yang biasa digunakan di rumah, bagian pintu perangkapnya dig
anti dengan corong.
Teknis adalah sebagai
berikut:
·
Sebelum panen LAT jang diberi makan
·
Siapkan perangkap tikus yang telah dipasang
umpan yang cukup untuk semua LAT
·
Umpan yang digunakan adalah ikan atau keong mas
·
Untuk menimbulkan aroma umpan dibakar dulu
Memanen dengan cara ini air kolom tidak perlu diturunkan.